Thursday, May 12, 2011

Didalam gerbong kereta

Saat sebuah kereta terlihat memasuki stasiun, satu demi satu orang berdiri dari tempat duduk dimana ia menunggu. Mereka bersiap-siap, mencari tempat dimana kira-kira pintu kereta akan berhenti sehingga mereka dapat dengan mudah dan cepat menaiki gerbong kereta.

Banyak orang berebut untuk memasuki gerbong kereta, berharap masih ada celah untuk mereka masuki. Di dalam gerbong kereta sendiri, sudah terlihat banyak orang yang berdiri, berdesak-desakan satu sama lain, tanpa berpegangan dengan apa pun, berharap kereta tidak mengerem mendadak. Mereka berdiri dengan menjaga keseimbangan tubuhnya hanya dengan tumpuan kakinya yang di set untuk menahan goncangan dari kereta tersebut . Satu orang roboh dapat berdampak bagi orang lain juga.

Di satu sisi, di barisan penumpang yang sedang duduk, terlihat ada penumpang yang memejamkan matanya, tertidur pulas atau mungkin hanya sekedar memejamkan mata, ada yang menutup hidungnya dengan tissu atau pun memakai masker. Aroma-aroma yang tak sedap kadang dapat kita rasakan, tak jarang banyak orang yang memakai masker, ditambah suasana panas siang hari, saling berdesakan, tanpa ac dan yang ada hanya angin sepoi-sepoi dari kipas yang menyala di dalam gerbong dan angin dari luar yang memberikan kesejukan sesaat. Tak jarang juga terlihat para penumpang mencari posisi di dekat jendela atau pintu agar mereka dapat merasakan kesejukan angin sesaat.

Di dalam gerbong kereta, disaat para penumpang berdesakan masih saja terihat para penjual menawarkan jualannya kepada penumpang. berbagai macam jualan kita bisa temui, mulai dari tukang jualan air minum, tissu, masker, makanan kecil, buku menggambar, pulpen bahkan anti gores handphone pun ada. Tukang jualan yang takkenal lelah, berjualan ke gerbong satu ke satunya lagi dengan menerobos kerumunan orang-orang yang sedang berdiri. Hal ini agak mengganggu penumpang, karena setiap kali tukang jualan itu lewat, penumpang mesti menyisihkan ruang untuk mereka lewat beserta barang dagangannya. Tetapi tukang jualan ini juga menguntungkan penumpang dimana mereka dapat membeli sesuatu yang mungkin berguna bagi mereka, minuman misalnya atau pulpen dengan harga yang lebih murah tentunya, Soal kualitas? ya sesuai lah dengan harga barangnya.

Tak hanya tukang jualan yang dapat kita temui didalam gerbong kereta ini, kita juga dapat melihat para peminta-minta, biasanya mereka cacat badannya, atau ibu dengan anaknya, kakek-kakek dan nenek-nenek yang masih mesti mencari nafkah untuk kehidupan mereka. Miris memang melihatnya, sedih. Terbayang saat kita pernah tidak menghabisi makanan kita dan disatu sisi ada orang yang berjuang untuk mendapatkan sesuap nasi.

Saya juga melihat kebaikan orang-orang, yang memberikan kursi tempat mereka duduk kepada wanita hamil, orang tua atau kepada perempuan, seperti saya yang diberikan tempat duduk oleh orang lain padahal saya masih terbilang cukup mampu untuk berdiri. Masih ada kebaikan di jaman seperti ini.

Hal-hal yang saya lihat hari ini menambah pengalaman saya, menambah kesadaran saya akan beranekanya kehidupan yang ada. sebuah ketulusan hati untuk saling tolong-menolong, kebaikan berbagi dan sebuah perjuangan hidup.

No comments:

Post a Comment

.